Kamis, 01 Maret 2012

Cara Saya Membuat Pamflet

Saya ingat dulu sekitar tahun 2006 - 2008 waktu saya masih menjadi mahasiswa. Kalau mau mengadakan suatu acara baik itu acara organisasi kampus atau training event organizer yang sifatnya bisnis, juga untuk promosi produk atau jasa, salah satu sarana publikasi yang paling efektif adalah dengan memasang pamflet.

Kalau saat-saat ini saya sudah tidak pernah lagi ngutak-atik pamflet. Sekarang lebih ke internet marketing. Tapi jika anda sedang mencari cara untuk mengefektifkan pamflet sebagai sarana publikasi dan marketing anda. Saya akan sedikit share pengalaman saya dulu saat mengadakan seminar dunia kerja untuk fresh graduate dan mahasiswa.

Saya akan sampaikan disini cara saya memarketingkan seminar saya dalam hal konten pamflet dan cara saya memahami psikologi target market saya agar terjaring sebanyak mungkin peserta seminar. Waktu itu saya dan tim hanya coba-coba, maklum karena pengalaman di bidang marketing benar-benar nol. Tapi alhamdulillah, kebetulan caranya berhasil, jadi mungkin bisa anda ambil pelajarannya.

Yuk mulai..


Tahun 2007 saya dan beberapa teman mencoba untuk berbisnis event organizer. Acara perdana (sekaligus acara terakhir) yang kami pilih pada saat itu adalah seminar dunia kerja. Temanya adalah "Strategi tentang bagaimana cara memarketingkan diri di dunia kerja." Kebetulan timingnya cukup bagus, waktu itu pas moment menjelang wisuda. Jadi di atas kertas, menurut perhitungan kami tidak akan sulit menjaring peserta. Tapi pada praktiknya ternyata tidak semudah yang diperkirakan, justru sebaliknya ternyata sangat sulit (hal ini karena kami masih baru di bidang EO tentunya.)

Secara konsep, kami mempersiapkan acara ini untuk fresh graduate, tapi di luar perkiraan, pada kenyataanya para peminatnya justru kebanyakan dari mahasiswa tingkat 1. Jauh banget kan.

Untuk magnet acara, kami memilih Samsul Arifin. Seorang trainer dan konsultan bisnis yang sedang naik daun dan sedang gencar-gencarnya membuat seminar pengembangan diri di Indonesia. Kebetulan prestasi beliau dulu sebagai sales manager dan marketing cukup gemilang. Jadi untuk urusan marketing, beliau adalah jagonya. Kapasitas beliau untuk mengisi acara ini pun dapat dibilang mumpuni.

Setelah konsep acara selesai dibuat. Maka pekerjaan selanjutnya adalah publikasi acara.
Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, untuk target market mahasiswa kampus, apalagi untuk acara seminar, salah satu sarana publikasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan pamflet.

Maka dari itu kami mencari inspirasi dengan melihat-lihat desain pamflet yang bagus, lalu memikirkan konten yang tepat untuk dicantumkan dalam pamflet. Dan dengan dibantu wejangan dari mas Samsul Arifin yang juga mantan marketer sukses, tercetuslah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam pembuatan pamflet agar memiliki daya tarik yang besar. 

Kira-kira ini dia prinsip-prinsip tersebut :

Pamflet adalah sarana marketing..
dan tujuan marketing adalah penawaran untuk produk / jasa..
Oleh karena itu dalam membuat pamflet kita harus bisa membuat pamflet yang berisi PENAWARAN yang SANGAT MENARIK, BISA DIPERCAYA dan SULIT UNTUK DITOLAK..
Jadi ketika target market melihat pamflet kita, mereka tidak akan berpikir panjang dan segera menghubungi untuk ikut program kita.. sampai-sampai karena banyak yang tertarik, kita harus menolak sebagian yang daftar karena kuota telah penuh..

Yang seperti itu tentu saja adalah impian para EO.

Oleh karena itu saya dan tim mencantumkan hal-hal yang dapat membantu membuat daya tarik dari pamflet. Ada 6 hal kira-kira, diantaranya adalah :

1. Buatlah desain pamflet yang berbeda dengan pamflet-pamflet pada umumnya
2. Tulis Headline yang menarik
3. Jelaskan manfaat dari program secara spesifik
4. Deskripsi singkat trainer
5. Beri bonus special
6. Testimoni
7. Beri Garansi

Mari kita bahas satu per satu.

1. Desain
Ilmu ini terinspirasi dari salah satu pakar marketing kelas dunia, Seth Godin. Dalam bukunya Purple Cow ia menjelaskan bahwa dalam marketing sangat penting untuk terlihat berbeda pada umumnya agar lebih mudah menarik perhatian umum. Contohnya jika ada banyak kawanan sapi berwarna putih, dan di tengah-tengah kawanan sapi tersebut terdapat sapi warna ungu, sapi manakah yang akan menarik perhatian anda?


Hehe.. got it kan maksudnya?

Maka dari itu dari desain pamflet, kami membuat pamflet yang berbeda. Ukurannya kami buat jauh lebih besar dari ukuran pamflet-pamflet yang dipasang di kampus dan agar terkesan elegan, kami membuat pamflet yang berwarna, yang mana pamflet kampus pada umumnya hanya terdiri dari 2 warna yaitu hitam dan putih.

Dan hasilnya dari point pertama ini saja sudah sangat membantu publikasi. Pamflet-pamflet itu berhasil mencuri perhatian dari mahasiswa.

2. Headline
Tahukah anda bahwa 80% orang hanya membaca headline pamflet..?
Jadi jika kita salah menulis headline, berapa % kita kehilangan customer..? Apakah 80% ? Tidak juga.. Karena jika 80% orang membaca headline kita, 20% nya kemungkinan tidak mau membaca sama sekali pamflet kita. Jadi potensi kehilangan customer adalah 100%.

Jadi agar pesan yang terdapat pada pamflet mau dibaca sampai selesai oleh target market, kita harus pandai memilih headline yang memiliki daya tarik paling tinggi.

Caranya dengan melakukan survei kecil-kecilan dulu.
Misalnya Lebih atraktif mana headline
-Cara Daftar Kerja Dimanapun Tanpa Takut Ditolak
-Strategi Efektif Tembus Persaingan Dunia Kerja

dengan

-Mau Tahu Strategi (ter)JITU Melamar Kerja Yang Pasti Diterima
-Langkah-Langkah Pasti Dan Teruji Tembus Perusahaan Besar
-Rahasia Memarketingkan Diri Di Dunia Kerja
-Dll

Test dulu dengan menanyakan orang-orang terdekat anda. Kira-kira manakah headline yang paling menarik perhatian. Headline yang memiliki hasil voting terbanyak itulah yang akan saya gunakan.

Secara umum, orang akan lebih tertarik dengan penawaran yang spesifik dan jelas namun sensasional.

3. Jelaskan manfaat dari program ini secara spesifik.
Contohnya :
Manfaat / benefit :
- Mengetahui cara agar surat lamaran anda pasti dibuka oleh HRD.
- Hal-hal yang akan ditanyakan oleh HRD dan bagaimana memberikan jawaban yang mempesona
- Tips bagaimana negosiasi gaji
- Tips dan info seputar dunia kerja
- Dll

Anda bisa mengeksplorasi kira2 manfaat apa yang bisa didapat dari program anda atau produk anda dengan mengkonsultasikannya dengan orang yang ahli. Saran saya dalam menulis manfaat training, berfikirlah sebagai customer.. Kira2 apa yang benar2 anda inginkan dan mau menginvestasikan sejumlah uang untuk mengikuti atau membeli produk anda.

Jika sudah dapat... tinggal cantumkan dalam pamflet.

4. Profil Pemateri
Salah satu cara agar market dapat percaya dan tertarik dengan pemateri.. maka dalam pamflet harus disertakan deskripsi singkat profil pemateri dan prestasi2 beliau..
Sebagai contoh kira2 lebih terpercaya mana pemateri yang ditulis dengan cara :
1 pemateri : Samsul Arifin
(tanpa embel-embel predikat tertentu)
dengan
2 pemateri :
(dengan embel-embel predikat tertentu)
Samsul Arifin
-Global Performance Booster
-Penulis buku Best Seller
-Nominee Young Marketer Award 2004
atau dengan
3. Samsul Arifin
(dengan embel-embel predikat tertentu dan penjelasan singkat prestasi)
-Global Performance Booster
-Penulis buku Best Seller
-Nominee Young Marketer Award 2004

Samsul Arifin adalah seorang Global Perfomance Booster yang telah berbicara kepada 100.000 orang lebih di seluruh Indonesia. Beliau memiliki kharisma gaya penyampaian yang penuh semangat, kritis dan cerdas. Banyak orang yang menghadiri seminarnya merasakan manfaat yang luar biasa dan menyatakan 100% puas.dst dst

Biasanya sih orang lebih percaya menghadiri seminar/training dari orang yang benar2 ahli dan terpercaya. Jika kita juga mencantumkan profil dan prestasi pembicara tentu market akan lebih percaya daripada hanya mencantumkan nama dan foto pembicara saja yang belum tentu orang kenal.

5. Berikan bonus yang kesannya bernilai tinggi tapi bisa didapat dengan harga murah.
Ini optional saja.. boleh tidak digunakan.. akan tetapi akan lebih menarik jika digunakan.

Contoh
Dapatkan super bonus :
1. CD kumpulan ebook motivasi, self development, cara belajar efektif, dll senilai Rp. 500.000,- secara GRATIS
2. Voucher discount di Rumah Makan etc etc senilai Rp.50.000,-
3. Konsultasi dunia kerja gratis selama 3 bulan senilai Rp.3.000.000,-
4. Dll

Anda dapat lihat bahwa bonus-bonus diatas nilainya memang berkesan mahal, tetapi penyediaanya ternyata hanya membutuhkan biaya yang sangat kecil.

6. Berikan Testimoni
Saya pikir akan lebih terpercaya dan menarik lagi apabila dalam pamflet disertakan 2 atau 3 testimoni mengenai pembicara kita dari orang2 terkenal lainnya dan dari alumni peserta seminar.

7. Cantumkan garansi
Ini akan membuat orang yang sudah tertarik akan lebih percaya lagi untuk menginvestasikan uangnya dalam training ini.

Contohnya bisa :
100% Sastified Guarantee.
Garansi Uang Kembali jika anda merasa tidak memperoleh manfaat sedikitpun dari program ini.
dll

Intinya adalah buat agar orang tidak khawatir untuk meluangkan waktunya dan menginvestasikan uangnya..

----------------------------------

Sekarang mari saya ceritakan bagaimana keberhasilan publikasi pamflet ini dalam menjaring peserta seminar.

Jangka waktu seminar dengan hari pertama publikasi adalah sekitar 3 minggu.
Setelah pamflet dipasang di lokasi-lokasi paling strategis di sekitar kampus, hasilnya cukup bagus dalam menarik attensi dari para mahasiswa dan fresh graduate. Tetapi tidak cukup bagus dalam penjualan.

Dari 2 minggu proses marketing yang daftar tidak lebih dari 10 orang.
Memang harga yang dibandrol agak tinggi.. yaitu Rp.150.000,-

Hmm.. tinggal 1 minggu lagi, jika yang daftar tidak memenuhi kuota maka acara akan dibatalkan dan biaya marketing tidak akan balik modal alias rugi.

Dan ternyata program hampir kami batalkan karena H minus 3 msih belum tembus kuota. Kalau tidak salah yang daftar tidak lebih dari 20 orang.

Kami mulai agak panik.

Lalu H-3 kami adakan rapat evaluasi.
Ini bagaimana kok bisa terjadi seperti ini?
Apa yang salah? Padahal dari segala aspek, program ini seharusnya mendapat respons yang bagus.
Dan berbagai macam sebab mulai dibahas satu persatu.

Akhirnya kami sampai pada sebuah perkiraan bahwa yang menjadi masalah adalah "harga". Harga tiket seminar Rp.150.000,- per lembar dinilai sebagai penghalang bagi target market untuk mendaftar. Mereka masih ragu-ragu apakah manfaat seminar senilai dengan harga Rp.150.000,- ? yang bagi mahasiswa itu adalah jumlah yang sangat besar pada waktu itu (Ternyata acara di kampus paling mahal tidak ada yang menyentuh angka Rp.100.000,-). Artinya jika mereka yakin manfaat seminar itu sepadan dengan harga Rp.150.000,- maka mereka mau ikut, tapi karena mereka masih ragu-ragu maka banyak yang urung untuk ikut.

Jadi untuk menyikapi masalah ini, kami memutuskan untuk konsultasi dengan mas Samsul Arifin agar mau memberikan acara preview acara secara free. Jadi sebuah acara yang isinya pemberian 20% dari materi keseluruhan dan siapapun dapat ikut tanpa dipungut bayaran sepeser pun. Setelah dikontak, mas Samsul setuju. Jadi acara diundur 1 minggu dari jadwal yang seharusnya, dan jadwal seminar awal dijadikan acara preview gratis.

Akhirnya kami membuat lagi selebaran tentang preview gratis pada H-2. Pamflet kami sebar di tempat-tempat yang strategis.

Lalu apa yang terjadi...? Belum 1 hari kami sebar pamflet itu.. yang daftar membludak jadi lebih dari 400 orang atau NAIK Lebih dari 4000%. Bahkan waktu hari H kami sampai nolak peserta yang datang.

Pada hari H sewaktu preview gratis, bola kami lempar ke mas Samsul sebagai pengisi acara. Seberapa banyak yang daftar sangat tergantung kepada kepiawaian mas Samsul. Lalu pada acara preview tersebut ternyata para peserta banyak yang tertarik dengan program ini. Dan setelah mas Samsul sedikit mengeluarkan trik marketing, hasilnya lebih dari 100 orang langsung daftar di tempat dan mau investasi Rp. 100.000,- untuk mengikuti training yang sebenarnya minggu depan.

Dan alhamdulillah proses marketing pun sukses!

-------------------------------------

Cerita diatas adalah pengalaman saya dengan pamflet untuk produk EO saya. Tentunya jika produk anda adalah produk fisik atau jasa, anda bisa sesuaikan kontennya dengan produk atau jasa anda.

Yang perlu saya tekankan disini adalah jika anda mengguanakan pamflet sebagai sarana marketing anda, anda perlu untuk selalu mengevaluasi pamflet anda dan psikologi target market anda ketika membaca publikasi anda. Perlu anda pantau kira-kira sejauh mana publikasi anda dalam meyakinkan target market anda.

Contoh kasus produk saya, keberhasilan publikasi pamflet saya dalam meyakinkan target market bisa saya nilai sudah mencapai 80%. Sisanya yang 20% adalah masalah harga, dan dengan sedikit usaha lagi akhirnya target market berhasil diyakinkan, dan quota peserta acara terpenuhi sehingga acara tersebut terbilang sukses.

Nah bagaimana jika kami tidak melakukan evaluasi dan monitoring terhadap usaha marketing kami? Sudah tentu kami akan rugi karena acara tersebut jelas akan dibatalkan.

Nah kira-kira sampai disini dulu share pengalaman saya ya..
Semoga bermanfaat.



2 komentar: