Senin, 12 Maret 2012

Words

Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian! Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran..!!

Kata-kata itulah yang dilontarkan oleh Tariq bin Ziyad panglima perang tentara Islam setelah membakar habis semua kapal pengangkut tentara Islam yang dipimpinnya. Dalam misi menaklukkan wilayah Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) tidak boleh ada kata mundur terlontar dari lisan tentara Islam.

Dan akhirnya benteng pertahanan Andalus yang sangat kokoh pun takluk..

Kata...

Sebenarnya kata-kata hanyalah sebuah instrumen untuk menyampaikan apa yang ada dalam alam pemikiran dan alam perasaan kita. Tetapi ia sungguh ampuh untuk membuat kita tertawa dan menangis, melukai atau menyembuhkan, memberikan pengharapan atau bahkan menghancurkannya. Di lisan orang yang hebat kata-kata ibarat senjata ampuh. Sejarah mencatat berapa banyak para pemikir dan pemimpin besar berhasil mentransformasikan pemikiran, dan emosi khalayak dan membuat mereka ikut serta dalam satu panji barisan perjuangan mereka dengan kekuatan kata-kata.

Sejarah menunjukkan kata-kata Bung Tomo mampu membuat pasukan bambu runcing mampu mengalahkan pasukan TANK, kata-kata dari bunda yang didurhakai mampu mengubah Malin Kundang menjadi batu, bahkan tanah gersang nan tandus Mekah al-Mukarromah dapat menjadi subur dan penuh keberkahan berkat untaian kata-kata yang senantiasa dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as.

Maka dari itu  menguasai seni berkata-kata itu menjadi penting.

Anda pernah membaca buku The Hidden Messages In Water karya Masaru Emoto..?

Ya.. di buku itu dibahas mengenai keajaiban respons air terhadap kata-kata. Ditulis di buku tersebut bahwa air dapat menghasilkan kristal yang sangat indah atau buruk berdasarkan kata atau label yang disematkan kepadanya. Air dapat menghasilkan kristal yang indah saat kita melontarkan pujian atau melabelinya dengan kata-kata yang baik dan sebaliknya air akan menghasilkan kristal yang buruk saat kita melontarkan kata-kata yang buruk.

Saya sendiri belum membuktikannya..
Tapi menurut buku itu bila kita melontarkan kata-kata pujian kepada air  seperti : ih air kamu kok sexy amat sih, montok, subhanallah kece abis, centil banget masya Allah, godain kita dong..
maka layaknya cewek yang mendapat pujian.. terbentuklah air itu mampu membentuk partikel kristal yang indah.

Sebaliknya jika air kita hujat dengan sumpah serapah, caci maki & fitnah seperti : dasar air goblok, son of a bitch, banci taman lawang, mata keranjang, psikopat, phaedofilia, tukang rebut suami orang.
maka air pun seakan sedih, pundung dan terluka.. ia akan membentuk partikel kristal air yang rusak seolah terluka.

................

Mari kita lanjutkan tulisan yang tidak begitu penting ini..

................

Kata-kata tertentu sendiri dapat berdampak luar biasa saat digunakan oleh orang-orang tertentu..

Dulu saya punya pengalaman membawa adik saya yang kena sakit thypus kepada seorang kyai untuk didoakan. Sesampainya di tempat pak kyai, beliau lalu membacakan doa kepada air minumnya lalu menyodorkan gelas air itu pada adik saya. Setelah diminum.. hopla.. adek saya pun sembuh seketika..
Ajaib! Tapi nyata..

Anehnya saya sendiri ketika sakit, inisiatif mencoba hal yang sama dengan pak kyai. Saya baca doa, meniup-niup air itu, lalu saya minum.. hopla.. dan saya pun (belum sembuh..) Ah mungkin kurang panjang doanya.. pikir saya.. lalu saya baca doa berulang kali, meniup-niup air sampai bibir saya jontor.. lalu saya minum.. ritual itu saya ulang berkali-kali.. tapi yang ada perut saya kembung  setelah hampir 2 botol air sudah saya habiskan. Tapi kok ngga sembuh juga ya..?

Apakah air juga punya sifat sentimentil, antipati dan pilih kasih..?

Ataukah kita perlu menggunakan sedikit intimidasi kepada air seperti : Hoi air..! Kubunuh kau! Kucincang nanti partikel H2O milikmu. Kumutilasi pake proses elektorilisis..!!

Sepertinya ini sudah ngawur.. :P


Saya percaya setiap kata selalu memiliki makna. Setiap kata layaknya pemicu, yang mampu menyentuh hati terdalam manusia, dan membuat kita tergerak melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk berfikir, merasa, dan bertindak. Kata-kata memiliki daya ajaib yang mampu membangun jiwa, menghapus getir dan menyambung asa. belajar berkata-kata akan membuat kita menjadi pribadi yang dicintai..

Tutur kata yang santun, bijak, penuh dengan motivasi, selalu memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Lontaran kata yang bersemangat, tutur kata yang sejuk menenentramkan, ajakan-ajakan yang membangun selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita.

Ada hal-hal yang mempesona saat kita mahir berkata-kata. Kita jelas akan lebih piawai membangun kehidupan lebih bermakna, piawai memberikan kebahagiaan kepada orang lain. kata-kata positif adalah harta yang sudah kita miliki dan sering terlupakan. Kuncinya hanya terletak pada pemilihan penggunaan perbendaharaan kata.
Saat kita mengerti kekuatan makna dari perbendaharaan kata dan mau menggunakannya, maka kita akan lebih menikmati hidup..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar