Minggu, 31 Juli 2011

Distorsi

Salah paham itu konon sesuatu yang membuat Nagasaki dan Hiroshima luluh lantak seperti kondisi rumah mbah marijan saat terkena hembusan awan panas wedhus gembel gunung merapi. Gosong!

Mokusatsu
Yang seharusnya terjemahannya "withhold comment until a decision has been made" diterjemahkan menjadi "making no comment" atau "ignore". Karena salah interpretasi itulah kemudian melayang benda bermuatan uranium dan plutonium yang mencabut 105.000 nyawa penduduk Nagasaki dan Hiroshima.

Jumat, 29 Juli 2011

14 Indikator Kegagalan Puasa Ramadhan

Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah memperingatkan mengenai orang-orang yang melakukan shaum di bulan ramadhan tetapi sebenarnya tidak memperoleh apa-apa kecuali lapar dan haus. Rugi sekali bukan..? Hadits Rasulullah tersebut selayaknya kita renungkan agar kita tidak termasuk orang-orang yang disinggung dalam hadits Rasulullah tersebut, yaitu mereka yang menjalani Ramadhan sekadar upacara ritual menahan lapar dan dahaga tahunan. Masuk tanpa kerinduan, berlalu pun tanpa kesan.

Kamis, 28 Juli 2011

Tangan Yang Tak Akan Pernah Disentuh Api Neraka Selamanya

Barang siapa yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikannya mampu bersabar. Tidak ada pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran. (Mutafaq 'alaih)

Tahun 2010.
Seribu lima ratus rupiah.

Tiga ya pak. Dan saya mengeluarkan uang lima ribu rupiah untuk membayar tiga bungkus keripik itu. Tangan si bapak kurus, tulang dibalut kulit dengan urat dan keriput yang menggelambir dari siku sampai pergelangan tangan. Tangan itu menyerahkan tiga bungkus keripik dan kembalian satu keping koin lima ratusan yang langsung ku tolak.. buat bapak aja-lah.. Lalu saya masuk ke rumah dan bapak itu pergi.


Rabu, 27 Juli 2011

Pelajaran Hidup di Stasiun Kereta

Kira-kira tahun 2004 atau 2005 yang lalu.. Saya lupa persisnya. Yang pasti saat itu saya masih muda, masih kuliah di Bogor, masih bujang (sekarang juga masih sih). Bulan Ramadhan datang, dan menjelang lebaran kami para mahasiswa dari luar daerah sibuk mencari tiket pulang. Pilihan saya dan teman-teman satu daerah waktu itu adalah naik kereta. Kereta ekonomi jurusan Jakarta - Solo. Berangkat jam 21.00 malam. Bisa dibayangkan seperti apa naik kereta ekonomi pas menjelang lebaran? Sungguh menyiksa.

Ketika kami datang di stasiun Manggarai, ada begitu banyak orang yang menunggu kedatangan kereta. Orang-orang kelas menengah ke bawah, mungkin perantau daerah yang mengadu nasib di kota metropolitan. Sembari menunggu gerbong kereta, mata saya mengamati selaksa hiruk pikuk yang tersaji di pinggiran rel kereta api. Stasiun yang ruwet.

Selasa, 26 Juli 2011

Dapatkah Anda Bersabar Ketika Ditimpa Ujian Seperti Ini

"..Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya." 
(QS Al-Baqarah :286)

Seorang ulama sufi bernama Abu Hasan Siraj menceritakan bahwa suatu masa ketika ia sedang melaksanakan ibadah haji, pada saat ia thawaf di Baitul Haram, ia melihat seorang perempuan paruh baya. Namun meskipun perempuan itu sudah cukup berusia, wajah perempuan itu sungguh masih terlihat sangat cantik, aura wajahnya terang sekali sehingga wajahnya seolah nampak bercahaya. Seumur hidup baru kali ini Abu Hasan Siraj bertemu dengan perempuan yang sedemikian anggun. Akan tetapi walau wajah perempuan itu bersinar cerah, Abu Hasan rupanya mampu melihat wajah anggun itu memendam secercah sisa kesedihan dan kegalauan.